Newsrooms

Pemerintah kurangi waktu karantina menjadi 3 hari, PANR: angin segar di awal 2022

Keputusan Pemerintah untuk mengurangi waktu karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri baik WNI dan WNA dari 5 hari menjadi 3 hari merupakan indikator penanganan varian omicron yang baik di Indonesia. Adapun pengurangan waktu karantina ini hanya bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin booster. “Dengan dikeluarkannya peraturan ini, kami melihat arah pemulihan lebih jelas bagi bisnis pariwisata. Situasi seperti ini kami alami saat varian omicron belum merebak atau di kuartal 4 tahun 2021, dimana saat itu terjadi peningkatan perjalanan serta group tour ke beragam destinasi. Antusiasme pasar sangat tinggi.” ungkap AB Sadewa, Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata, Tbk. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan saat konferensi pers virtual (14/02) bahwa warga tak perlu khawatir berlebihan. Dia mengatakan orang-orang yang sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap dan tidak punya penyakit bawaan tetap bisa jalan-jalan. “Kalau memang dia sudah divaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid, ya, jalan-jalan saja. Ngga ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan” ungkap Luhut. Pemerintah akan terus memonitor situasi covid-19 dan bila segala hal terkontrol maka karantina dapat sepenuhnya dihapus bagi PPLN baik WNI dan WNA pada bulan April nanti. Seperti diketahui bahwa sektor pariwisata sangat bergantung pada pergerakan masyarakat baik secara nasional maupun internasional, dengan pelonggaran pembatasan perjalanan selama dua tahun ini tentunya menjadi tekanan bagi sektor pariwisata. Tentunya penting untuk semua pihak mendorong agar masyarakat segera melakukan vaksin booster agar pandemic ini dapat berakhir di tahun 2022. “Booking season untuk libur lebaran bulan Mei nanti sudah dimulai dan akan disusul liburan sekolah di pertengahan tahun nanti, kami berharap adanya pent-up demand di kedua periode ini. Tentunya regulasi ini akan menjadi momentum bagi Perseroan untuk mengejar pemulihan menuju kinerja pre-pandemik. Ini merupakan angin segar di awal tahun 2022 bagi Perseroan dan juga industri pariwisata secara umum” tutup Sadewa.