Newsrooms

Panorama (PANR) berhasil melakukan turnaround dengan bukukan Laba di kuartal II/2022

PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) sebagai perusahaan penyedia Layanan perjalanan wisata, telah berhasil melakukan turnaround di kuartal II tahun 2022 setelah dua tahun diterpa pandemik dengan mencatat Laba sebesar Rp 3,3 milyar dengan Pendapatan Usaha sebesar Rp 375 milyar. Hal ini memberikan kontribusi positif terhadap kinerja Perseroan untuk keseluruhan Semester I tahun 2022 dimana total Pendapatan Usaha menjadi Rp 426 milyar dan terjadi penurunan kerugian menjadi Rp 20,6 milyar dibandingkan kuartal I tahun ini yang masih di angka Rp 24 milyar. Kinerja ini sebagian besar merupakan kontribusi dari pilar Travel & Leisure yang berhasil menangani lebih dari 53 ribu wisatawan melalui group tour baik perjalanan domestik maupun internasional, perjalanan bisnis, ataupun pembelian produk komponen lainnya seperti tiket, voucher hotel, dan produk perjalanan lainnya. Pelonggaran perjalanan domestik dan internasional, serta bertambahnya negara yang kembali membuka border untuk kunjungan turis menjadi faktor penting pemulihan pariwisata. Hal ini berakibat naiknya Pendapatan Perseroan sebesar 231,4%, dari Rp128,6 milyar di semester I/2021 menjadi Rp426 milyar di semester I/2022. Pada bulan Juni lalu Jepang dan Korea Selatan kembali membuka border untuk kunjungan wisatawan, dimana kedua negara ini merupakan negara favorit bagi wisatawan Indonesia. Namun demikian saat ini Turki yang menjadi negara paling banyak dikunjungi disusul Eropa Barat yang juga diminati konsumen Perseroan. “Di kuartal II tahun ini kita mendapat momentum libur lebaran dan liburan sekolah, ditambah tingginya antusiasme pasar untuk kembali berlibur. Dengan trend positif seperti ini Perseroan optimis dapat menorehkan kinerja positif sepanjang tahun 2022 nanti” ungkap AB Sadewa, Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Tbk. “Pada periode libur lebaran dan libur sekolah yang lalu kami telah memberangkatkan puluhan group tour ke luar negeri dengan destinasi-destinasi yang popular saat ini, salah satunya Turki dan Eropa Barat. Sedangkan destinasi dalam negeri yang popular adalah Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo. Saat ini kami sedang focus pada peningkatan inquiry dari pilar inbound seiring semakin tingginya permintaan wisman untuk kembali berlibur di Indonesia, Thailand, dan Malaysia” ungkap Sadewa. Pilar inbound yang dijalankan Perseroan juga mulai merasakan dampak positif dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait kedatangan wisman. Kebijakan tersebut antara lain: penghapusan karantina bagi wisman, pengurusan visa saat kedatangan/ visa-on-arrival (VOA) untuk 72 negara, dan dihilangkannya test PCR saat tiba di Indonesia serta dihilangkannya karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Syarat utama bagi wisman yang ingin ke Indonesia adalah telah mendapatkan vaksin lengkap dari negaranya masing-masing, maka liburan ke Indonesia menjadi pilihan menarik. “Perseroan sepanjang kuartal II tahun 2022 telah menangani lebih dari 9.000 wisman yang didominasi oleh wisman Eropa dengan destinasi Indonesia, disusul Thailand dan Malaysia. Untuk destinasi Indonesia sendiri, selain Bali yang menjadi destinasi popular, juga paket overland Jawa-Bali yang banyak diminati wisman asal Eropa Barat khususnya Belanda, Jerman, Polandia, serta negara Skandinavia seperti Denmark, dan juga dari Afrika Selatan” tutup Sadewa. Dengan situasi terkini, Perseroan optimis tahun 2022 ini lebih baik dibanding tahun 2021, dan tentunya dengan strategi smart-operation dapat memperbaiki produktifitas sambil meningkatkan pertumbuhan bisnis menuju fase normalisasi di tahun depan.