Newsrooms

Pariwisata semakin pulih, Panorama bukukan pendapatan Rp 832 milyar di kuartal I

Kinerja sektor pariwisata semakin cerah di awal tahun 2023 ini. Panorama (PANR) berhasil membukukan kenaikan Pendapatan sebesar 350% di kuartal I dibanding periode yang sama tahun lalu. Dalam laporan keuangan yang dirilis perseroan, Pendapatan tahun ini tercatat sebesar Rp 832 milyar. Dari Pendapatan yang diterima, Perseroan mencatat Laba Bersih sebesar Rp 36,1 milyar, situasi ini berbeda jauh dengan periode yang sama tahun lalu dimana Perseroan masih mencatat Kerugian. Sementara untuk Laba “Tumbuhnya Pendapatan pada kuartal I ini tidak lepas dari beragam konsolidasi internal, re-alignment, dan momentum pent-up demand yang ada sehingga kami bisa membukukan kinerja positif sesuai harapan shareholder dan manajemen” ungkap Angreta Chandra, Direktur Keuangan PT Panorama Sentrawisata Tbk. Saat ini kontribusi pendapatan perseroan didominasi oleh pilar usaha Travel & Leisure yang menangani wisatawan Indonesia yang bepergian didalam negeri ataupun keluar negeri, lalu disusul oleh pilar usaha Inbound yang menangani wisatawan mancanegara yang berlibur di Indonesia, Thailand, dan Malaysia. “Kira-kira saat ini kontribusi dari pilar Travel & Leisure sebesar 85% namun peluang untuk pilar Inbound untuk tumbuh sangat kuat karena permintaan wisman yang ingin berlibur di 3 negara tempat kami beroperasi begitu tinggi” tambah Angreta. Pada kuartal I/2023 tercatat Panorama telah menangani lebih dari 100 ribu wisatawan baik wisnus ataupun wisman dengan tujuan di destinasi Indonesia maupun luar negeri. Jumlah ini juga termasuk perjalanan bisnis dari Perusahaan-perusahaan di Indonesia. Beragam destinasi favorit dalam negeri untuk periode lebaran juga diminati seperti Bali, dan Labuan Bajo; sementara untuk destinasi luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara di Asia Tenggara. “Perseroan optimis kinerja 2023 akan memberikan keuntungan maksimal bagi para pemegang saham karena trend pertumbuhan sektor pariwisata kembali ke jalur sebelum pandemic, yaitu pariwisata sebagai economic contributor baik secara nasional maupun global” tutup Angreta.